Pages

Monday, April 12, 2010

Kunjungan di LOKA LITBANG P2B2 Banjarnegara :)

Tujuan mahasiswa berkunjung di LOKA LITBANG bagian vektor nyamuk adalah untuk mengetahui bagaimana morfologi nyamuk, habitat nyamuk, cara kolonisasi nyamuk,  cara pengawetan nyamuk, serta mengetahui alat-alat yang digunakan pada saat melakukan praktek lapangan untuk survey nyamuk.
Penjelasan tersebut dapat dirinci sebagai berikut:


MORFOLOGI NYAMUK



Taksonomi nyamuk
Phylum          : Arthropoda
Kelas              : Insect
Ordo               : Diptara
Sub ordo        : Nematocera
Family             : Culicidae
Sub family       : 
  1. Anopheline                     Genus : Anopheles
  2. Culicidae                         Genus : Aedes, Culex, Mansonia

MORFOLOGI NYAMUK DEWASA



Genus Anopheles
a.      Urat sayap bercak pucat dan gelap.
b.      Ujung palpus jantan membesar (club shape).
c.       Palpus sama panjang dengan proboscis.
d.      Palpus Bergelang pucat atau tidak sama sekali.
e.      Scutelum membulat, tidak punya lobus.
f.        Abdomen tidak bersisik.
g.      Kaki panjang dan langsung, kaki belakang sering terdapat bintik-bintik  (bernoda pucat).

Genus Aedes
a.    Abdomen betina lancip ujungnya dan punya cerci yang lebih panjang daripada nyamuk lain.
b.    Terdapat bercak-bercak putih keperakan atau putih kekuningan pada tubuhnya yang berearna hitam.
c.    Bagian dorsal dari thorax terdapat bentuk bercak yang khas berupa dua garis sejajar di bagian tengah (Aedes albopictus) dan dua garis lengkung di tepinya (Aedes aegepty).
Gambar :
d.    Sayap tidak bercak-bercak dan transparan.
e.    Pada nyamuk betina, palpus maxilaris lebih pendek daripada probosis dan ujung abdomen runcing.

Genus Culex
a.    Sayap tidak bercak-bercak.
b.    Thorax tanpa noda-noda putih ( tanpa bercak-bercak).
c.    Nyamuk betina palpus maxilaris lebih pndek daripada proboscis dan ujung abdomen tumpul (membulat).
d.    Scutelum

Genus Mansonia
a.    Sayap bercak-bercak besar dengan sisk warna gelap dan terang bergantian.
b.    Nyamuk betina, palpus maxilaris lebih pendek daripada proboscis.
  

MORFOLOGI PUPA NYAMUK

Genus Anopheles
a.    Bentuk bengkong seperti tanda tanya, bagian kepala membesar.
b.    Terdapat terompet udara pendek dan celah antara keduanya sebagai alat pernafasan.
c.    Memiliki kantung udara pada bakal sayap.
d.    Memiliki sepasang pengayuh pada bagian ekor untuk pergerakan.

Genus Aedes
a.    Bentuk bengkong seperti tanda tanya, bagian kepala membesar.
b.    Memiliki sepasang terompet udara yang pendek (lebih panjang dari Anopheles).

Genus Culex
a.    Bentuk bengkong seperti tanda tanya, bagian kepala membesar.
b.    Memiliki terompet udara seperti Aedes, yang menempel pada permukaan air.

Genus Mansonia
a.    Bentuk bengkong seperti tanda tanya, bagian kepala membesar.
b.    Memiliki terompet udara yang menembus tanaman air.

MORFOLOGI LARVA NYAMUK

Pada dasarnya larva nyamuk anopheles, aedes, culex, dan mansonia adalah sama. Hanya saja yang spesifik adalah posisi istirahat, siphon, dan spiracle

Genus Anopheles
a.    Memiliki spiracle sebagai alat pernafasan.
b.    Posisi istirahat horizontal.

Genus Aedes
a.    Memiliki siphon sebagai alat pernafasan.
b.    Posisi istirahat vertical ( membentuk sudut ) dengan kepala di bawah dan siphon menempel pada permukaan air.

Genus culex
a.    Memiliki siphon yang panjang dan runcing.
b.    Posisi istirahat vertikaldengan membentuk sudut.

Genus Mansonia
a.    Memiliki siphon yang pendek dan runcing.
b.    Posisi istirahat vertical.

MORFOLOGI TELUR NYAMUK

Genus Anopheles
a.    Bentuk seperti perahu dilengkapi pelampung.
b.    Telur diletakkan sendiri-sendiri dalam air dan tidak tahan kering.

Genus Aedes
a.    Bentuk elips/seperti cerutu, warna hitam dan tampak berlubang-lubang.
b.    Diletakkan sendiri-sendiri pada dinding di atas permukaan air dan tahan kering sampai berbulan-bulan.
c.    Segera menetas bila tergenang air.

Genus Culex
a.    Bentuk elips/seperti cerutu, warna kehitaman.
b.    Diletakkan berkelompok  dan tidak tahan kering.

Genus Mansonia
a.    Salah satu ujung runcing dan mengalami penebalan untuk menusuk pada akar atau daun tumbuhan air (eceng gondok, kangkung, eichornia).
b.    Diletakkan berkelompok di bawah permukaan daun atau akar tanaman air dan tidak tahan kering.

HABITAT dan KEHIDUPAN NYAMUK DEWASA


Genus Anopheles   : nyamuk Anopheles sering ditemukan di air sawah,         Saluran irigasi, dan air payau. Menggigit di dalam rumah (endofagik) dan di luar rumah (eksofagik), menggigit di malam hari, saat istirahat posisi tubuh menungging atau proboscis dan tubuh dalam satu sumbu.
Genus Aedes          :nyamuk Aedes  menggigit di dalam rumah(endofagik)  dan di luar rumah (eksofagik), menggigit pada siang hari. Pada saat istirahat posisi tubuh datar (proboscis dan tubuh tidak dalam satu sumbu)
Genus Culex            : nyamuk Culex menggigit di dalam rumah (indoor)  dan di luar rumah (out door), menggigit pada malam hari. Pada saat istirahat posisi tubuh dasar (probosis dan tubuh tidak dalam satu sumbu).
Genus Mansonia    : nyamuk mansonia menggigit di luar rumah dan menggigit di malam hari. Pada saat menggigit posisi tubuh datar (proboscis dan tubuh tidak dalam satu sumbu).

KOLONISASI NYAMUK Aedes aegepty

Alat dan bahan
a.    Makanan nyamuk
1.    Larutan gula/sukrosa
2.    Madu/royal jelly
b.    Sangkar nyamuk
1.    Ukuran 30x30x30.
2.    Handuk yang dibasahi sedikit untuk mempertahankan kelembaban udara dalam sangkar.
c.    Aspirator untuk pengambilan dan pemasukan nyamuk dalam sangkar
d.    Makanan larva nyamuk
e.    Alat kolonisasi larva nyamuk
1.    Nampan plastic
2.    Pipet mulut lebar
h.      Telur nyamuk pada kertas saring

 Cara kerja

1.   Kolonisasi nyamuk dimulai dengan menetaskan telur nyamuk yang terdapat pada kertas saring, yaitu dengan merendamnya dalam nampan plastic yang diisi air sumur pompa setinggi kurang lebih 1:2 cm. kepadatan larva 200-300 ekor.
2.    Setelah menetas larva diberi makan berupa pelet lele yang digerus sagat halus.
3.   Setelah larva menjadi pupa, pupa dipindahkan dengan pipet bermulut lebar ke dalam mangkok yang diberi air sebanyak sepertiga volume mangkok.
4.  Setelah berumur dua hari nyamuk betina diberi darah mamalia, untuk tempat oviposisi dipakai petridish, diisi air separuhnya  dan dipinggir dalamnya ditaruh sehelai kertas saring.
Penangkaran Jentik Nyamuk pada mangkok dan Nyamuk Dewasa
dengan Klambuninasi

Gambar Jentik Nyamuk


PENGAWETAN NYAMUK

Pengawetan nyamuk menggunakan metode point pinning

Alat dan bahan

1.    Jarum serangka
2.    Kertas  segitiga
3.    Perekat

Cara kerja

1.    Menyiapkan alat dan bahan
2.    Menusuk jarum serangka ke kertas segitiga (point)
3.    Memberi perekat pada ujung kertas segitiga (point)
4.    Merekatkan nyamuk pada ujung kertas segitiga (point)
5.    Mengatur tinggi kertas segitiga (point) pada jarum



Pengawetan nyamuk menggunakan metode point pinning



No comments:

Post a Comment